derapjambi.co,Tanjabtim- Maraknya aksi perampokan akhir-akhir ini, membuat sejumlah nelayan yang berada di daerah Nipah Panjang kabupaten Tanjab Timur, enggan turun melaut.
Seperti yang dialami Warga Kelurahan Nipah Panjang, Kecamatan Niipah Panjang, belum lama ini di rampok saat melaut di sekitar perairan ambang luar, Desa Lambur luar kecamatan Sabak Timur kabupaten Tanjung Jabung Timur.
Dalam peristiwa yang dialami kapal motor naga mas ini menyisakan trauma bagi para nelayan yang telah menjadi korban perampokan saat itu dan berimbas pada rasa takut untuk turun melaut kembali.
Husin salah seorang ABK kapal motor naga mas yang mengalami peristiwa tersebut mengataka, peristiwa yang terjadi pada hari senin lalu (22/08), para perompak itu berhasil mengambil hasil tangkapan ikan kami dan satu buah aki pompa air, satelit, hp, dan serta tas pakaian.
“Dengan Maraknya aksi perampokan dilaut, sehingga kami enggan untuk melaut,” ungkapnya Husin Nelayan Nipah Panjang saat dikonfirmasi media ini dalam baru baru ini.
Lanjutnya, perampok tersebut dalam beraksi, langsung merapat ke pompong dan melompat dengan membawa senjata tajam serta menyerukan ancaman pada semua yang ada di kapal.
Atas peristiwa yang di alaminya tersebut, berharap kepada pihak berwenang segera menangkap pelaku perompakan diperairan Nipah panjang Kabupaten Tanjung Jabung Timur, sehingga dapat memberikan rasa aman bagi para nelayan yang sedang mengais rezeki.
” Kami berharap pelaku segera di tangkap, sehingga para nelayan Nipah Panjang merasa aman saat melaut mencari rezeki, ” harapnya.
Terpisah Lurah Nipah Panjang 1, Muh. Arief Kurniawan Pratama, S, Stp saat dikonfirmasi Media ini membenarkan jika warganya yang berprofesi sebagai nelayan telah mengalami perampokan di sekitar perairan lambur luar pada Senin lalu.
Dia juga menjelaskan, selain yang menjadi korban perampokan adalah warganya, KM Naga Mas yang beroperasi untuk kapal jaring nelayan tersebut juga merupakan milik nya.
“KM Naga Mas yang menjadi korban perampokan ini adalah milik saya pak, ” kata Lurah kepada media ini, Sabtu (27/8).
Saat di tanya bagaimana kondisi kapal saat ini pasca kejadian serta berapa nilai kerugian yang dialami terkait hasil melaut yang di gondol kawanan rampok
” Sementara ini kapal ada di Nipah Panjang, belum beroperasi kembali ke laut karna seluruh ABK masih mengalami trauma pasca kejadian tersebut, kerugian yang dialami diperkirakan sekitar 30 sampai 35 juta,” jelasnya.
Lurah juga menerangkan, pasca kejadian pihaknya telah membuat laporan pada kapos Pol Air yang ada di wilayah Nipah Panjang.
” Pasca kejadian hingga hari ini kita inten berkomunikasi dengan pihak berwajib, dan berharap semua pelaku dapat segera tertangkap sehingga nelayan tidak was-was dan merasa aman saat melaut, ” pungkasnya. (Red)