derapjambi.co,Tanjabbar, – Proyek rigit beton anggaran APBD provinsi Jambi 2022 melalui dinas PUPR provinsi sudah rusak. Pasalnya pekerjaan yang baru saja selesai pada Desember 2022 lalu terdapat retak memanjang di beberapa titik badan jalan yang di bangun.
Proyek dengan nilai puluhan milyar ini terkesan di kerjakan asal jadi, karena belum satu bulan selesai dikerjakan sudah mengalami kerusakan. Kondisi tersebut menjadi sorotan warga setempat, menurut warga pihak rekanan kurang memperhatikan kualitas pekerjaan.
” Seharusnya dengan dana yang besar kualitas pekerjaan semakin baik, bukan malah sebaliknya, ini juga akibat dari lemahnya pengawasan dinas terkait, “kata warga.
Menurut warga juga, dinas terkait dalam hal ini yaitu PUPR provinsi Jambi harus turun dan kroscek kelapangan supaya dapat melihat langsung kondisi pekerjaan.
” Jangan hanya menerima laporan diatas meja saja, PUPR dan konsultan pengawas nya harus turun dan lihat kondisi pekerjaan, “harap warga.
Dari pantauan media dilapangan (8/1/2022) lalu sediktnya terdapat 3 titik yang mengalami retak memanjang pada ruas jalan yang telah di bangun. Hal itu dibenarkan warga setempat.
” Sudah siap, cuma banyak yang retak beda dengan rigit beton bangunan sebelumnya, ” kata warga kepada media.
Dia juga meminta pihak-pihak terkait untuk melihat kondisi jalan yang rusak tersebut supaya ada tindakan.
” Kita minta dinas terkait melihat kondisi yang rusak ini, supaya ada tindak lanjut jika dibiarkan di khawatirkan nanti makin besar retaknya, ” jelas warga.
Anggota DPRD Provinsi Jambi dapil Tanjab Barat dan kabupaten Tanjab Timur, H. Abdul Hamid, SH merasa kecewa melihat hasil pekerjaan jalan rigit beton di kelurahan Teluk Nilau.
” Kontraktor jangan kerja asal jadi saja, kualitas pekerjaan seharusnya jadi perhatian, karna tidak sedikit anggaran provinsi yang di gelontorkan untuk pekerjaan itu, ” katanya saat dikonfirmasi melalui via telepon.
Lebih lanjut, pihaknya akan segera berkoordinasi dengan PUPR provinsi terkait rusaknya jalan rigit beton yan baru dibangun tersebut.
” Kita akan segera menghubungi PUPR Provinsi dan meminta untuk memanggil pihak rekanan yang bertanggung jawab terhadap pekerjaan tersebut, ” tegas anggota komisi II ini.
Sayangnya pihak PUPR provinsi melalaui Kabid SDA Yazeer Arafat belum dapat dikonfirmasi terkait kerusakan proyek rigit beton yang belum seumur jagung ini, pada Jumat (20/1) saat dihubungi melalui via telepon terdengar nada tidak aktif. (Sul)