derapjambi.co_koja – Hadirnya bulan suci Ramadan, kehadiran gelandangan dan pengemis semakin meramaikan kota Jambi. Fenomena ini tidak hanya terbatas pada sudut-sudut perempatan traffic light, namun juga mulai terlihat di sekitar tempat ibadah dan kawasan pasar. Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kota Jambi, Zayadi, mengakui bahwa kondisi ini sulit dihindari.
Menurutnya, kebiasaan memberi sedekah dari masyarakat Kota Jambi yang mampu menjadi daya tarik bagi mereka yang meminta-minta.
“Kondisi ini merupakan fenomena rutin yang terlihat setiap tahun, terutama di daerah-daerah tertentu seperti kecamatan pasar dan kawasan Sipin,” ujar.Zayadi.Senin.(18/03)..
Meskipun demikian, Zayadi menekankan perlunya tindakan untuk menertibkan agar kehadiran gelandangan dan pengemis tidak mengganggu aktivitas masyarakat lain.
“Pemkot Jambi harus mengambil langkah dalam mengatur hal ini,” katanya.
Selain itu, Zayadi juga menyuarakan keprihatinan terhadap kemungkinan adanya oknum yang memanfaatkan situasi ini untuk keuntungan pribadi.
Jika hal tersebut terjadi, ia mendukung langkah tegas dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait untuk mengatasi masalah tersebut.
Dinas Sosial Kota Jambi juga turut merespons maraknya aktivitas gelandangan dan pengemis di Kota Jambi.
Kepala Dinas Sosial, Yunita Indrawati, mengungkapkan bahwa keberadaan mereka di Kota Jambi tampaknya tidak pernah surut, meskipun beberapa di antaranya telah terjaring.
Untuk mengatasi hal ini, pihaknya melakukan penertiban dan pendataan terhadap Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) tersebut (net_red)