derapjambi.co_kutim – Baru-baru ini warga resah terkait kolam tempat mereka beternak ikannya pada mati belum tahu penyebabnya setelah ditelusuri mengarah ke limbah diduga dimiliki PT.Kalimantan Agro Nusantara (KAN).
Pantauan media dan berbekal laporan masyarakat (05/02) kondisi ini dirasakan masyarakat terutama saat musim panas aroma menyengat menguatkan alibi masyarakat bahwa ini ada kaitannya dengan limbah PT KAN
Pesan singkat yang dikirim juru berita , kepada HRD PT. KAN Abduh guna menanyakan diduga limbah perusahaan nya yang cemari lingkungan yang terlanjur di konsumsi publik.
Pihak manajemen via Abduh merespon dengan digelar nya audensi Rabu, (05/02) bertempat di kantor pabrik Desa Tepian Makmur Kecamatan Ranpul yang dihadiri media, FKDM Ranpul Resfina Pemerhati Hukum dan HAM sedang dari Manajemen ,Matius Novik dan Endrew yang merupakan humas.
Wakil Ketua FKDM Ranpul Amir SP dalam sampaian nya ingin menindak lanjuti laporan masyarakat terkait ada indikasi pencemaran lingkungan yang mana berakibat ada kolam salah satu warga ikan nya pada mati dan saat musim panas aromanya menyengat.
Temuan sampel lapangan bau yang menyengat dan air kehitaman mengindikasikan bersumber dari PT. KAN yang tentunya menjadi sorotan warga masyarakat, beber Amir
Kami meminta ke pihak perusahaan agar kiranya bisa mengunjungi kolam kolam penampungan limbah , namun pihak perusahan tidak mengizinkan dengan alasan belum ada ijin dari pimpinan ungkap Amir.
Pihak perusahaan Matinus menyampaikan, bahwa limbah kami sudah diawasi DLH, setahun sekali di cek, untuk rekan media dan FKDM mau lihat kondisi kolam penampungan belum bisa karna harus ijin Pimpinan ungkap Matius (am)