derapjambi.co_batanghari – Dalam Rangka Memeriahkan HUT Kabupaten Batang Hari yang Ke-75 Bupati Batang Hari yang di Wakili Sekda Muhamad Azan, SH Membuka Secara Langsung Acara Lomba Berkarang Basamo.
Bertempat di Belakang Taman Tapah Melenggang. Minggu (19/11) Berkarang adalah tradisi menangkap ikan yang dilakukan bersama-sama oleh Masyarakat Kabupaten Batang Hari, Jambi. Karena itu sebagian menyebutnya dengan istilah “Berkarang Basamo”.
Peserta lomba Berkarang besamo, menangkap ikan menggunakan alat tradisional serkam dan ambung, alat tradisional khas Kabupaten Batang Hari, Jambi. Alat tersebut berupa wadah dari bambu yang dianyam dengan rotan. Tentunya wadah tersebut berlubang-lubang atau tiris air. Di masa lalu, Masyarakat menangkap ikan hanya dengan menggunakan alat sederhana itu. Seperti halnya yang berlaku pada tradisi Berkarang basamo.
Penggunaannya saat berkarang bersama adalah, satu untuk menggiring dan menangkap ikan, satu lagi sebagai wadah untuk menampung hasil tangkapan. Biasanya para pria yang menangkap dengan joran, dan di tepian kaum perempuan memegang wadah hasil tangkapan alias ambung.
Keseruan cara menangkap ikan seperti di masa lalu tersebut kembali diulang Masyarakat di wilayah yang dialiri Sungai Batang Hari ini. Biasanya berkarang dilakukan saat air surut.
Kemeriahan berkarang juga menjadi hiburan tersendiri bagi Masyarakat Batang Hari. Mengejar dan menggiring ikan dengan joran, ternyata tidaklah mudah. Mau tak mau, badan pun harus terendam “nyemplung” ke air berlumpur yang sudah diaduk-aduk orang banyak.
Menangkap ikan dengan perlengkapan tradisional ini mengingatkan Masyarakat pada tradisi di masa lalu yang sehat dan alami. Pelestarian ini ditujukan agar tidak ada lagi yang menangkap ikan menggunakan teknik yang ekstrem, misalnya menggunakan bahan-bahan kimia bahkan dengan menyetrum ikan (gune)