derapjambi.co,Tanjabbar, – Proyek TPS3R yang berlokasi di Parit 4 Sei. Saren, kecamatan Baram itam, kabupaten Tanjab Barat, dikerjakan loncat tahun. Pasalnya, proyek yang bersumber dari alokasi dana DAK sanitasi bidang persampahan ini masih dikerjakan hingga Januari 2023.
Pantauan media dilapangan pada hari Jum’at (6/1/2023) proyek yang bersumber dari dana DAK tahun 2022 tersebut masih menyisakan pekerjaan yang belum selesai hingga Januari 2023.
Diantaranya, sisi bangunan yang terbuat dari beton pada bagian belang belum selesai, lantai bangunan juga belum selesai,serta beberapa aitem lainya yang terlihat belum selesai dikerjakan.
Proyek yang diperkirakan menelan dana ratusan juta ini terindikasi tidak dikerjakan secara profesional oleh pihak KSM (kelompok swadaya masyarakat) selaku pelaksana pekerjaan.
” Sayang sekali dana ratusan juta pekerjaan nya seperti itu, ” kata warga.
Terpisah dinas BLHD kabupaten Tanjab Barat, saat dikonfirmasi melalui Kadis Suparjo mengatakan bahwa pihak BLHD hanya sebatas mengusulkan ke pemerintah pusat. Sementara untuk teknis pekerjaan dan lainnya itu dilaksanakan langsung oleh dinas PUPR.
” Kami BLHD hanya sebatas mengusulkan ke pusat, untuk teknis pelaksanaannya langsung di tangani oleh dinas PUPR, “tegas Suparjo.
KSM TPS3R Mutakin saat dikonfirmasi mengatakan, tidak masalah pekerjaan loncat tahun yang penting diselesaikan.
” Kita sudah koordinasi kata orang PU kemarin yang penting selesai, masalah lewat tahun tidak apa-apa,” kilahnya.
Saat ditanya berapa besaran biaya untuk pekerjaan TPS3R yang terpantau di lokasi belum selesai tersebut.
” Anggaran sebesar kurang lebih 580 juta dari alokasi dana DAK sanitasi bidang persampahan 2022, melalui dinas PUPR kabupaten Tanjab Barat, ” jelas KSM bumi berkah saat dikonfirmasi via telepon.
Saat ini pekerjaan sudah hampir selesai tinggal pemasangan lantai batu berongga. Secara teknis tidak ada masalah cuma kemarin ada kendala susah mencari bambu.
” Bangun ini dengan volume 17 M x 7 M, suplayer dari toko-toko terdekat, ” pungkasnya.
Terpisah suplai selaku penyedia barang yakni Aseng mengaku dirinya hanya sebatas suplai sedangkan soal teknis mengenai bangunan itu kewenangan KSM.
” Kita hanya suplai material nya aja bang, soal teknis bangunan itu KSM lah yang lebih tau, ” pungkasnya. (Sul)