derapjambi, Tanjabbtim, – Terkait adanya kasus perompakan atau bajak laut yang terjadi di wilayah perairan Kabupaten Tanjab Timur, langsung direspon cepat oleh pihak Polairud Polres Tanjab Timur.
Dimana, yang menjadi korban dalam aksi kejahatan di atas laut ini adalah para nelayan dari Kecamatan Nipah Panjang, Kabupaten Tanjab Timur yang terjadi pada hari Senin (22/8) malam yang lalu.
Kasat Polairud Polres Tanjab Timur AKP Ahmad Soekany Daulay saat dihubungi via telepon pada hari Kamis (25/8) membenarkan jika ada aksi perompakan yang terjadi di wilayah perairan Kabupaten Tanjab Timur.
“Benar, kami dari Polrairud Polres Tanjab Timur saat ini tengah menangani laporan terkait kasus perompakan yang terjadi di wilayah perairan kita, dengan korbannya nelayan dari Kecamatan Nipah Panjang,” ujarnya.
Dia juga menerangkan, setelah mendapat laporan dari korban perompakan ini, pihak Polairud Polres Tanjab Timur langsung bergerak cepat dengan cara melakukan interogasi dan analisa.
“Hari ini, para korban telah mendatangi Polairud Polres Tanjab Timur untuk membuat laporan resmi terkait kejadian perompakan yang mereka alami,” terangnya.
Saat ditanyakan terkait titik koordinat terjadinya aksi perompakan tersebut, AKP Ahmad menuturkan, jika untuk sementara diduga lokasinya berada di wilayah perairan Lambur Luar, Kecamatan Muarasabak Timur.
“Kita belum bisa menentukan pasti titik koordinat kejadian itu. Sebab, untuk menentukan titik pastinya kejadian itu kita harus menurunkan tim ahli,” tuturnya.
Pada saat kejadian, para korban yang ada di pompong nelayan tersebut tidak dapat berbuat banyak. Karena, selain kalah jumlah dengan para perompak, nelayan tersebut juga berada dibawah ancaman senjata tajam milik para perompak.
Akan tetapi, dalam aksinya para perompak ini tidak ada yang melukai korban dan hanya menjarah barang-barang berharga yang ada di pompong nelayan tersebut.
“Dari keterangan para korban, pada saat kejadian nelayan-nelayan itu sedang beristirahat di pompongnya yang ada di tengah laut. Tiba-tiba mereka didatangi oleh romobongan perompak yang mengendarai dua pompong dan langsung mengancam senjata tajam ke arah para korban yang sedang beristirahat saat itu,” ungkap AKP Ahmad.
Ia juga menjelaskan, saat ini petugas dari Polairud Polres Tanjab Timur telah mengambil langkah cepat yaitu bekerjasama dengan ketua-ketua nelayan yang ada di Kabupaten Tanjab Timur, untuk memberikan himbauan agar mereka saat beraktifitas di laut untuk saling berkoordinasi dan berkomunikasi antar sesama nelayan.
Tujuannya, jika terdapat salah satu nelayan yang mengalami musibah apapun itu bentuknya saat berada di laut, informasinya bisa cepat menyebar dan bisa cepat ditangani oleh pihak terkait.
“Ini juga untuk meminimalisir jika terjadi aksi perompakan kembali di laut dan juga untuk mengatasi jika ada nelayan yang mengalami musibah buruk di laut,” jelasnya.
Selain itu, pihaknya juga terus meningkatkan patroli dan bekerjasama dengan Polairud Polda Jambi yang ada di Kabupaten Tanjab Timur untuk melakukan patroli rutin serta bekerjasama dengan toko-toko masyarakat pesisir, agar bisa bersama-sama menjaga Kamtibmas.
“Diharapkan, kedepannya jika ada informasi terkait hal-hal yang dapat mengganggu situasi Kamtibmas di perairan, agar bisa segera menghubungi pihak berwajib,” pungkasnya. (ham)