derapjambi.co,Tanjabbar, – Proyek pengerasan jalan yang berlokasi di desa Muara Danau rusak. Kontraktor pelaksana sebut akan diperbaiki dinas PUPR kabupaten Tanjab Barat.
Hal itu dikatakan kontraktor pelaksana pekerjaan, Wahyu saat dikonfirmasi melalui via WhatsApp. (20/3/2023) kemarin.
” Infonya bagian yang longsor itu akan diperbaiki sendiri oleh pihak PUPR, “jawabnya singkat melalui pesan WhatsApp.
Terpisah kadis PUPR kabupaten Tanjab Barat, Apri Dasman saat dikonfirmasi membenarkan bahwa ada pekerjaan pengerasan jalan di wilayah Desa Muara Danau yang rusak.
” Benar dan itu akan di perbaiki Tahun 2023 ini, jawabannya via WhatsApp (21/3/2023).
Saat disinggung soal apa penyebab kerusakan proyek penimbunan jalan yang baru saja dibangun pada Ahir 2022 lalu.
” Kalau tidak salah kena banjir, sehingga longsor, “jelasnya singkat.
Terpisah masyarakat Muara Danau membantah jika longsornya jalan yang baru di bangun tersebut akibat banjir.
” Bohong itu, coba dinas terkait turun dan cek, jangan asal ngomong saja, sangat jelas terlihat longsor itu akibat pekerjaan nya yang tidak beres, ” sebut warga.
Lebih lanjut menurut, ini akibat kurangnya pengawasan dari pihak terkait sehingga rekanan kerja asal jadi, dan akibatnya warga yang di rugikan.
” Longsor nya jalan tersebut akibat gorong-gorong nya hancur, dan itu sebagai bukti akibat dari pekerjaan asal-asalan, jadi bukan karena banjir, ” tegasnya.
Sebelumnya diberitakan, Muara Danau RT. 01 pada anggaran APBD tahun 2022 lalu sempat mendapat protes keras dari warga setempat. Pasalnya, pekerjaan tersebut dinilai warga dikerjakan asal jadi.
” Iya benar pak, kami sempat protes dengan pekerjaan ini, karna kerjanya asal jadi dan tentu kualitas nya diragukan, ” kata warga kepada media. ( 19/3/2023).
Lebih lanjut menurut warga, kecurigaan warga terhadap pekerjaan tersebut terbukti karena tidak berapa lama selesai dikerjakan proyek tersebut sudah rusak.
” Sekarang dapat dilihat, karna kerja nya asal jadi di beberapa titik sudah terjadi longsor, dan tentunya menyulitkan kami yang melintas di jalan tersebut, ” sebutnya.
Iya juga menambahkan, dari awal sudah terlihat timbunan tersebut tidak kokoh. Karena material yang digunakan jenis batu kapur kelas C.
” Kita berharap pemerintah melalui dinas terkait untuk memanggil dan kontraktor pelaksana pekerjaan, untuk mempertanggungjawabkan hasil kerjaan yang amburadul itu, “pungkasnya. (Tim)